Takwa Adalah Takut Kepada Allah ﷺ

Takwa dalam diungkapkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallohu ‘anhu, beliau berkata,

التقوى هي الخوف من الجليل والعمل بالتنزيل والرضا بالقليل والاستعداد ليوم الرحيل.

Takwa adalah taku kepada Allah, mengamalkan Al-Quran, ridho dengan yang sedikit, bersiap-siap untuk hari kepergian.

Dalam perkataan ini, kita menemukan beberapa karakter takwa yang harus ada

1. (الخوف من الجليل) Takut kepada Allah

Takut kepada Allah Yang Maha Agung adalah ibadah. Yaitu takut yang menghalangi seseorang dari berbuat yang diharamkan oleh ta’ala. Sekecil apa pun dosa, itu adalah maksiat kepada Allah. Dari perkataan salafus holeh, 

لا تنظر إلى صغر الذنب ولكن انظر إلى عظمة من عصيت

“Jangan kamu lihat kecilnya sebuah dosa, tapi lihatlah besar dan agungnya yang kamu khianati.

Takut kepada Allah akan menyelamatkan seseorang dari api neraka. Dalam sebuah hadits qudsi Allah ta’ala berfirman,

وَعِزَّتِي لَا أَجْمَعُ عَلَى عَبْدِي خَوْفَيْنِ، وَلَا أَجْمَعُ لَهُ أَمْنَيْنِ، إِذَا أَمِنَنِي فِي الدُّنْيَا أَخَفْتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَإِذَا خَافَنِي فِي الدُّنْيَا أَمَّنْتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» (رواه ابن المبارك في (الزهد) [157]،

Demi kemuliaan-Ku dan keagungan -Ku, Aku tidak akan mengumpulkan pada hamba-Ku dua rasa aman dan dua rasa takut jika dia merasa aman pada diri-Ku semasa di dunia, maka Aku akan membuatnya takut dihari Aku bangkitkan para hamba-Ku, dan jika ia takut pada-Ku semasa di dunia, maka Aku akan melindunginya di hari Aku mengumpulkan para hamba-Ku.

«لا َيَلِجُ النَّارَ رَجْلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللَّه حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ في الضَّرْع، وَلا يَجْتَمعُ غُبَارٌ في سَبِيلِ اللَّه ودُخانُ جَهَنَّمَ» (رواه الترمذي [1633]، والنسائي

“Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali ke teteknya, dan tidak akan berkumpul debu di jalan Allah dengan asap Jahanam”

2. (العمل بالتنزيل) mengamalkan Al-Qur’an yang diturunkan,

Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

« تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ »

“Aku telah tinggalkan kepada kalian dua hal yang jika kalian berpegang teguh kepadanya tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan sunah nabi-Nya.” (HR. Malik dalam al-Muwatha‘)

3. (الرضا بالقليل) ridha dengan sesuatu yang sedikit

Ridho dengan pemberian Allah, kecil maupun besar. Orang mungkin lebih mudah untuk ridho jika diberikan banyak, tapi akan lebih susah jika diberikan sedikit. Tapi di sisi Allah ta’ala, dunia dengan segala isinya, dengan kekayaan, harta benda, uang, gedung-gedung, semua kemewahan dunia. Semua itu kecil dan nilainya sedikit dibandingkan dengan karunia yang Allah janjikan kepada orang-orang yang beriman.

Rasulullah bersabda, 

« ‌رَكْعَتَا ‌الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا » «صحيح مسلم» (725)

Imam Al-Munawi mengatakan, memberikan penjelasan terhadap hadits ini,

«أَيْ: فِي الدُّنْيَا ‌مِنَ ‌الْمَالِ ‌وَالْجَاهِ، وَمَا هُوَ دُنْيَوِيٌّ لَا الْأَعْمَالُ الصَّالِحَةُ الصَّادِرَةُ مِنْ عِبَادِهِ» «مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح» (3/ 892)

“Maksudnya adalah dunia berupa harta dan kedudukan dan segala yang bersifat duniawi. Bukan berupa amal sholeh.”

Saking sedikitnya nilai dunia, Rasulullah memberikan pemisalan dalam haditsnya,

«لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ ‌جَنَاحَ ‌بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ» «سنن الترمذي» (2320)

“Seandainya dunia setara di sisi Allah dengan satu sayap lalat, maka Allah tidak akan memberikan orang kafir minum setetes pun.”

4. (الاستعداد ليوم الرحيل) persiapan untuk hari kepergian (ke akhirat)

Takwa adalah sebaik-baik bekal yang dipersiapkan dalam mengarungi perjalanan panjang kita menuju kampung akhirat.

{وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ} [البقرة: 197]

“Persiapkanlah bekal kalian, karena sebaik-baik bekal adalah takwa, bertakwalah wahai orang-orang yang mempunyai akal”



guru ngaji & bahasa arab