Mencontoh Nabi ﷺ
Nabi kita Nabi Muahammad ﷺ, Nabi terakhir yang diutus kepada manusia, rahmatan lil ‘alamin, sebagai rahmat bagi alam semesta. qudwah terbaik yang dimiliki manusia, setiap pribadi kita membutuhkan beliau. Ketika banyak orang saat ini mencari sistem, metode, pelatihan-pelatihan leadership, pendidikan, tentang keluarga, dari para motivator dan pakar-pakarnya. Tapi yang terbaik dari kesemuanya dan menjadi sumber inspirasi adalah habibuna wa sayyiduna Muhammad ﷺ. Dalam masalah membangun dan membina keluarga, Rasulullah ﷺ katakan,
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي - سنن الترمذي ت بشار (3895)
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang terbaik kepada keluarganya, sedangkan aku adalah yang terbaik kepada keluargaku.”
Dalam masalah ini, kita memiliki Nabi yang seharusnya kita belajar, belajar dari orang terbaik.
Nabi ﷺ adalah guru terbaik, panutan bagi setiap pendidik, guru, baik buru di sekolah, madrasah, maupun di rumah. Yang sepatutnya dipelajari dan ditiru. Muawiyah bin Al-Hakam ra menuturkan,
مَا رَأَيْتُ مُعَلِّمًا قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيمًا مِنْهُ - صحيح مسلم (537)
“Aku tidak pernah melihat guru sebelum dan sesudahnya yang lebih baik dari Nabi ﷺ”
Tutur kata beliau, tingkah laku perbuatan Rasulullah ﷺ adalah sumber terbaik dan kekal yang dimiliki oleh umat ini. Lalu kemanakah sebagian kita, menjauh dari Rasulullah ﷺ?! Kedekatan kita dengan Rasulullah ﷺ kelak, sejauh mana kita berusaha mendekat dengan Rasulullah ﷺ baik itu perkataan, perbuatan, dan pengamalan sunnah beliau.
Nabi ﷺ adalah motivator, beliau adalah pemberi semangat terbaik. Beliau menanamkan ruh perjuangan kepada para sahabat-sahabat beliau, yang kehidupan mereka adalah berdagang, beternak kambing dan unta, petani kurma, hidup di tengah gurun pasir. Beliau menjanjikan mereka, bahwa kelak mereka akan menguasai Persia dan Romawi. Bangsa yang tidak memiliki kekuatan perang seperti Persia dan Romawi, tapi mampu mengalahkan mereka, bukan dengan jumlah tentara yang melebihi mereka dan bukan pula dengan peralatan perang yang lebih dari mereka. Tapi iman yang kokoh telah mengubah banyak hal dalam kehidupan mereka.
Ibnu Abbas dan Anas bin Malik ra berkata,
لَمَّا افْتَتَحَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مَكَّةَ وَعَدَ أُمَّتَهُ مُلْكَ فَارِسَ وَالرُّومِ - تفسير البغوي - طيبة (2/ 23)
“Ketika Rasulullah ﷺ membebaskan kota Makah, beliau menjanjikan kepada umatnya, bahwa mereka akan mengalahkan Persia dan Romawi.”
Nabi ﷺ selalu memberikan motivasi untuk terus beramal. Beramal baik di kala sepi maupun ramai, berlomba dalam kebaikan, beramal terus-menerus walaupun sedikit, beramal dan memberi sampai titik akhir, walaupun dunia akan berakhir, walau ia tidak akan sempat merasakan hasilnya. Nabi ﷺ bersabda,
إنْ قَامَت السَّاعةُ وَفِي يَد أَحَدِكُم فَسِيلةٌ فَإنْ استَطاعَ أنْ لَا تَقُومَ حَتى يَغرِسَهَا فَليَغِرسْهَا - الأدب المفرد (479)
“Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas pohon kurma, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.”
Gabung dalam percakapan