Hukum Suntikan Bagi Orang Puasa

Suntikan Puasa

Ketika seorang berpuasa, kadang terjadi sesuatu yang mengharuskan untuk melakukan suntikan. Apakah suntikan ini membatalkan puasa? Sebagaimana dalam mazhab Syafi’i bahwa salah satu pembatal puasa adalah masuk sesuatu ke dalam rongga badan.

Disebutkan dalam At-Taqrirat As-Sadidah, ringkasan tentang hal ini:

Suntikan hukumnya boleh dalam keadaan darurat, ketika seseorang diharuskan melakukan itu. Para ulama berbeda pendapat, apakah suntikan ini membatalkan atau tidak? Ada 3 pendapat dalam hal ini:

Pendapat pertama: suntikan membatalkan puasa, karena suntikan ke dalam rongga badan.

Pendapat kedua: suntikan tidak membatalkan, karena suntikan masuk tidak melalui saluran badan yang terbuka (منفذ مفتوح)

Pendapat ketiga: dengan rincian sebagai berikut,

- Membatalkan puasa jika suntikan melaui urat berongga atau pembuluh darah

- Tidak membatalkan puasa jika suntikan tidak melalui urat berongga atau otot

Yang ketiga ini adalah pendapat yang palih shahih


Sumber: التقريرات السديدة

حُكْمُ الإبْرَةِ، تَجُوزُ لِلضَّرُورَةِ، وَلَكِنْ اخْتَلَفُوا فِي إبْطَالِهَا عَلَى ثَلَاثَةِ أَقْوَالٍ:

1) فَفِي قَوْلٍ: إنَّهَا تُبْطِلُ مُطْلَقًا، لِأنَّهَا وَصَلَتْ إِلَى الْجَوْفِ

2) وفِي قَوْلٍ: إنَّهَا لا تُبْطِلُ مُطْلَقًا، لِأنَّهَا وَصَلَتْ إِلَى الْجَوْفِ مِنْ غَيْرِ مَنْفَذٍ مَفْتُوحٍ

3) وقَوْلٍ فِيْهِ تَفْصِيلٌ -وَهُوَ الأصَحُّ-: إِذَا كَانَتْ مُغَذِّيَةً فَتُبْطِلُ الصَّوْمَ، وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ مُغَذِّيَةٍ فَنَنْظُر:

        - إِذَا كَانَ فِي الْعُرُوقِ الْـمُجَوَّفَةِ  - وَهِيَ الْأَوْرِدَةُ - : فَتُبْطِلُ

        - وَإِذَا كَانَ فِي الْعَضَلِ - وَهِيَ الْعُرُوقُ غَيْرُ الْـمُجَوَّفَةِ - : فَلا تُبْطِلُ


#fiqih #syafiiyyah

guru ngaji & bahasa arab