Membuat Orang Bahagia

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan peristiwa atau kejadian, yang ada di sekitar kita. Ada seseorang di hari itu, belum ada sesuap nasi masuk ke perutnya, tak ada di hari itu yang bisa menghasilkan uang. Namun orang dengan hati yang mulia datang, menyodorkan makanan, berharap dari itu, apa yang ada sisi Allah ta’ala. Terlihat dari ratu wajahnya, goresan kebahagiaan, dengan senyum seperti cahaya bulan sabit.

Sungguh ini adalah suasana yang indah. Ia telah merealisasikan sabda Nabi, walau ia mungkin tidak menghafalnya. Nabi ﷺ pernah ditanya tentang amalan yang paling baik, Nabi ﷺ pun menjawab:

‌إِدْخَالُكَ ‌السُّرُورَ عَلَى مُؤْمِنٍ أَشْبَعْتَ جَوْعَتَهُ، أَوْ كَسَوْتَ عُرْيَهُ، أَوْ قَضَيْتَ لَهُ حَاجَةً. «المعجم الأوسط للطبراني» (5081)

Engkau memberikan rasa gembira pada seorang mukmin, dengan menghilangkan rasa laparnya, atau memberikan pakaian untuk menutup auratnya, atau dengan membantu menyelesaikan keperluaan/hajat-nya.

Ibadah kepada Allah tidak hanya dengan memperbanyak rakaat shalat sunah, zikir dengan jumlah yang banyak, bersimpuh di mihrab dengan tetesan air mata. Tapi ada sisi di kehidupan kita ini yang mendatangkan karunia Allah ta’ala. Dengan amal tersebut, ia bisa mendapatkan manzilah yang bagus di sisi Allah ta’ala. Yaitu apa yang disebut, إدخال السرور, memberikan rasa bahagia hati seorang muslim. 

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani,

«إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ ‌إِدْخَالَ ‌السُّرُورِ ‌عَلَى أَخِيكَ الْمُسْلِمِ»

Di antara amalan yang mendatangkan ampunan Allah adalah perbuatanmu yang membuahkan kebahagiaan kepada saudaramu sesama muslim

«‌مَنْ ‌لَقِيَ ‌أَخَاهُ ‌الْمُسْلِمَ بِمَا يُحِبُّ لِيَسُرَّهُ بِذَلِكَ سَرَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»

Barang siapa yang menemui saudara se-Islamnya dengan sesuatu yang dia sukai untuk menggembirakannya, maka Allah ta’ala akan menggembirakannya pada hari kiamat kelak.

Ini adalah salah satu bentuk kebaikan yang sangat tinggi nilainya dalam Islam. Berbagi kebahagiaan kepada sesama muslim. Rasulullah ﷺ mengibaratkan orang-orang beriman seperti satu tubuh, di mana mereka berbagi rasa sakit yang sama.

Hal yang sama juga berlaku dalam kebahagiaan. Seorang muslim sangat dianjurkan untuk memberikan kebahagiaan kepada muslim lainnya. Menghilangkan rasa sedih yang sedang di alami oleh saudaranya. Ini dinamakan جبر الخواطر. Menutup kesedihan orang-orang yang dalam kesedihan, seperti: fakir miskin, anak yatim, janda, orang yang berduka, orang yang lapar, orang terlilit hutang dan lain sebagainya. Dengan sesuatu yang bisa meringankan beban di hatinya, walau hanya dengan sebuah kata atau untaian doa.

Imam Sufyan At-Tsauri ra mengatakan,

مَا رَأَيْتُ عِبَادَةً يَتَقَرَّبُ بِهَا الْعَبْدُ إِلَى رَبِّهِ مِثْلَ جَبْرِ خَاطِرِ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ

Aku tidak pernah melihat sebuah ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala seperti menghibur hati seorang muslin yang sedang bersedih.

Nabi ﷺ sebagai suri tauladan kita, ketika menemukan sahabat-sahabat beliau dalam kesedihan. Beliau berusaha menghibur, menghilangkan rasa sedih yang ada.

Suatu hari Rasulullah ﷺ masuk ke masjid, beliau menemukan seorang sahabat dari kalangan Anshar. Nabi pun bertanya, “Wahai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu duduk di masjid bukan di waktu shalat?” Abu Umamah menjawab: “aku sedang dirundung kesulitan dan banyak hutang!, wahai Rasulullah.”

Nabi ﷺ lalu bersabda: “Maukah aku ajari engkau doa jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan melunasi hutang-hutangmu?” Abu Umamah menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Nabi bersabda: “Jika masuk waktu pagi dan sore, bacalah:”

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ. «سنن أبي داود» (1555)

Maka sahabat tersebut mengamalkan doa ini dan sungguh Allah hilangkan kesedihan dan memberikan kemampuan melunasi hutang.

Ini lah salah satu contoh dari Rasulullah ﷺ, bagaimana kita seharunya bergaul dengan sahabat yang ada di dekat kita. Tidak perlu dengan sesuatu yang mewah, degan amal yang berat. Tetapi dengan sesuatu yang sederhana, namun bernilai di sisi Allah ta’ala, dan bermanfaat bagi orang lain.

Sebuah Hadis Nabi ﷺ pernah berkata kepada Abu Dzar رضي الله عنه,

«‌لَا ‌تَحْقِرَنَّ ‌مِنَ ‌الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ» «صحيح مسلم» (2626)

Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun hanya berjumpa dengan saudaramu dengan wajah berseri.



guru ngaji & bahasa arab