Memilih Atas Dasar Agama
Seorang muslim yang memiliki keinginan yang tinggi lagi mulia, akan meletakkan pilihan-pilihannya pada sesuatu yang bermanfaat dan memiliki kemaslahatan untuk dirinya di dunia maupun akhirat. Begitu juga bagi sebuah bangsa dan kelompok masyarakat.
Ketika seorang di hadapi dengan pilihan yang membuatnya berpikir untuk menentukan yang tepat bagi dirinya. Pilihan-pilihan tersebut bisa berbentuk dan berkaitan dengan dunia maupun akhirat.
Merupakan sebuah kerugian, jika seseorang hanya mengambil pilihan dunia semata dan menghancurkan akhiratnya.
﴿فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ﴾ [البقرة: 200]
di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
Yang terbaik adalah mampu mengambil dan menggenggam keduanya, kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat.
﴿وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ﴾ [البقرة: 201]
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka
Seorang muslim ketika berada di situasi dengan pilihan yang bermacam-macam. Maka ia akan mengedepankan pilihan dengan landasan agama dan kemaslahatan bagi dirinya atau kaum muslimin lainnya.
Dalam memilih teman, agama dan budi pekertinya menjadi alasan utama dalam memilih, untuk mendapatkan ketenangan dan kebaikan pada diri seorang.
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ «مسند أحمد» (8417)
Seseorang di atas agama sahabatnya, hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa yang hendak ia jadikan sahabatnya
Ketika seseorang lelaki mencari seseorang untuk menjadi wanita sebagai pendamping hidupnya. Bisa saja tertarik karena kecantikan, keturunan, kekayaan, atau karena agam dan akhlaknya. Nabi memberikan nasihat, sebagai panduan:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ (رواه البخاري ومسلم)
Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.
Dalam bertetangga, ketika memilih lokasi untuk tempat tinggal. Hendaklah memperhatikan siapa akan menjadi tetangga. “الجار قبل الدار” sebagaimana ungkapan orang Arab. Ketika memiliki tetangga memiliki kesolehan, agama dan akhlak yang baik. Maka itu sebuah keberuntungan.
مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ الْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ «مسند أحمد» (15372)
Di antara kebahagiaan seseorang, ketika ia memiliki tetangga yang sholeh, kendaraan yang nyaman, dan rumah yang luas.
Memiliki rumah dekat dengan orang sholeh adalah kebahagiaan. Yang lebih tinggi dari itu adalah memiliki rumah dekat di sisi Allah ta’ala. Sebagaimana doa sayyidah Asiyah dalam Al-Qur’an:
﴿إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ﴾ [التحريم: 11]
Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim
Gabung dalam percakapan