Kiamat Terjadi Pada Manusia Terburuk
Orang yang mengucapkan kalimat tauhid (لا إله إلا الله), akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Di antara keutamaannya adalah bahwa kiamat tidak akan terjadi kepada orang yang mengucapkan la ilaha illalloh, akan tetapi kiamat terjadi jika seluruh penduduk bumi, tidak ada lagi yang beriman.
Sebelum terjadinya kiamat, Allah akan mengirimkan angin yang dingin,
«رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ، فَلَا يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُ، حَتَّى لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ دَخَلَ فِي كَبِدِ جَبَلٍ لَدَخَلَتْهُ عَلَيْهِ حَتَّى تَقْبِضَهُ» «صحيح مسلم» (2940)
Angin yang dingin dari arah Syam, tidak tersisa di muka bumi orang yang ada dalam hatinya iman, kecuali angin itu akan mencabut nyawanya. Walaupun seandainya ia berada dalam gunung, ia akan masuk dan mencabut nyawanya.
Maka tersisalah manusia yang buruk, orang-orang kafir yang tidak beriman, tidak lagi mengenal لا إله إلا الله, tidak mengenal yang ma’ruf dan yang mungkar. Kemudian Al-Qur’an diangkat, baik dari hati maupun tulisan.
«لَيُسْرَيَنَّ عَلَى الْقُرْآنِ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَلَا يُتْرَكُ آيَةٌ فِي مُصْحَفٍ، وَلَا فِي قَلْبِ أَحَدٍ إِلَاّ رُفِعَتْ» «مسند الدارمي (3446)
Al-Qur’an akan diangkat pada suatu malam, maka tidak tersisa satu ayat pun dalam lembaran mushaf atau hati seseorang.
Di saat orang-orang kafir hidup dan beraktivitas seperti biasanya, saat itu lah kiamat dibangkitkan. Lalu siapakah yang membangkitkan kiamat?
Dia adalah satu malaikat agung, Isrofil alaihissalam, yang ditugaskan untuk meniup sangkakala. Isrofil meletakkan terompet di mulutnya sejak diutusnya Nabi Muhammad ﷺ. Nabi ﷺ bersabda,
«كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدِ الْتَقَمَ الْقَرْنَ، وَحَنَى جَبْهَتَهُ يَسَّمَّعُ مَتَى يُؤْمَرُ، فَيَنْفُخُ» «مسند أحمد» (3008)
Bagaimana aku dapat bersenang senang sedangkan malaikat yang ditugaskan meniup sangkakala telah meletakkan sangkakala pada mulutnya dan mengernyitkan dahinya siap melakukan tiupan sambil menunggu perintah.
Isrofil akan meniup sangkakala pada hari Jumat, karena kiamat akan terjadi pada hari Jumat. Yang menakjubkan, bahwa binatang, hewan mengetahui bahwa kiamat akan terjadi pada hari Jumat, karena binatang bisa membedakan hari Jumat dengan hari lainnya. Dalilnya adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Malik, Ahmad, An-Nasa’i, dari hadits Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda,
«خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُهْبِطَ، وَفِيهِ تِيبَ عَلَيْهِ، وَفِيهِ مَاتَ، وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ، وَمَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا وَهِيَ مُسِيخَةٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ حِينِ تُصْبِحُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، شَفَقًا مِنَ السَّاعَةِ، إِلَّا الْجِنَّ وَالْإِنْسَ»
Sebaik-baik hari ketika matahari terbit adalah hari Jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia diturunkan dari surga, pada hari itu pula taubatnya diterima, pada hari itu juga ia wafat, pada hari itu Kiamat akan terjadi dan tidak ada binatang melata satu pun kecuali mereka memperhatikan hari Jum’at sejak Subuh sampai terbit matahari, karena takut akan datangnya hari kiamat, kecuali jin dan manusia.
Ibnu Mas’ud ra berkata,
«ثُمَّ يَقُومُ مَلَكُ الصُّورِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَيَنْفُخُ فِيهِ وَالصُّورُ قَرْنٌ فَلَا يَبْقَى لِلَّهِ خَلْقٌ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَاتَ إِلَّا مَنْ شَاءَ رَبُّكَ ثُمَّ يَكُونُ بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ» «فتح الباري لابن حجر» (11/ 370)
Kemudian malaikat Isrofil bangkit antara langit dan bumi, kemudian meniup sangkakala, maka tidak ada dari makhluk Allah di langit dan bumi akan mati kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian menjadikan antara dua tiupan sesuai kehendak-Nya.
«وَأَوَّلُ مَنْ يَسْمَعُهُ رَجُلٌ يَلُوطُ حَوْضَ إِبِلِهِ، قَالَ: فَيَصْعَقُ وَيَصْعَقُ النَّاسُ» «صحيح مسلم» (2940)
Orang yang pertama mendengar suara itu adalah seorang yang sedang mengisi bak air untuk untanya. Lalu ia mati dan begitu pula manusia lainnya.
Ini menunjukkan kiamat terjadi tiba-tiba sebagaimana firman Allah ta’ala,
﴿قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً﴾ [الأنعام: 31]
"Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba"
Tiupan ini tersebar, lalu matilah seluruh manusia, binatang, serangga, burung-burung, ikan, begitu pula alam jin. Kemudian tiupan sampai ke atas langit yang membuat malaikat juga mati. Maka terjadilah kiamat dengan segala kedahsyatannya.
﴿إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (١) وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ﴾ [التكوير: 1-2]
Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan, dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh).
Ketika alam semesta, langit dan bumi hancur, dalam keheningan alam semesta, Allah ta’ala berkata,
أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ الْمُلُوكُ؟ أين الجبابرة؟
Aku adalah raja, lalu mana raja dan para penguasa dunia.
Gabung dalam percakapan