Isrof (berlebihan) dalam makan, minum, berpakaian dan sedekah

 Dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, 

كلوا، واشربوا، وتصدقوا، والْبَسوا، غيرَ مَخِيلَة ولا سرفٍ - مسند أحمد (6695)

"Makan dan minumlah serta bersedekahlah, berpakaianlah tanpa ada kesombongan dan berlebihan."

Hadis di atas mengajarkan kita untuk tidak berlaku israf dalam hal-hal mubah. Israf termasuk dalam akhlak mazmumah, akhlak buruk dan tidak terpuji. Apakah itu israf?

Israf adalah (تجاوز الحد في كلِّ فعل يفعله الإنسان) berlebihan dalam setiap perbuatan yang dikerjakan manusia .

Tentang makan dan minum Rasulullah ﷺ bersabada,

مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ. بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلاَتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لاَ مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ - سنن الترمذي (2380)

“Tidak ada tempat yang lebih buruk bagi manusia dari pada memenuhi perutnya. Cukup bagi manusia mengkonsumsi beberapa suap yang dapat menegakkan tulangnya. Jika memang harus melebihi itu, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya.

Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhuma berkata,

كُلْ مَا شِئْتَ وَالْبَسْ مَا شِئْتَ، مَا أَخْطَأَتْكَ اثْنَتَانِ: سَرَفٌ أَوْ مَخِيلَةٌ. 

“Makanlah apa yang kamu mau, dan pakailah apa yang kamu mau, selama dua perkara ini dapat engkau hindari, berlebihan dan sombong” (Disebutkan Imam Bukhari dalam Tarjamah (penjudulan) Bab, dan keluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf no. 24874)

Itu tentang makan dan minum dan berpakaian, di dalam hadits juga disebutkan tentang berlebihan dalam sedekah. Lalu apakah ada israf dalam sedekah?

Jawabnya, pasti ada, karena hadits di atas mengatakan jangan berlebihan dalam sedekah. Bahkan ada ayat Al-Qur`an yang mengisyaratkan hal itu, yaitu surah Al-Furqan ayat 67, tentang sifat-sifat ibadurrahman, di mana mereka kalau bersedekah tidak israf dan tidak pula kikir, tapi pertengahan antara itu.

{الَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا} [الفرقان: 67]

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

Kemudian di tafsiran Surah Al An'am ayat 141

{كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ} [الأنعام: 141]

Di tafsir Ath-Thabari, kita juga menemukan penafsiran tentang israf dalam bersedekah. Ibnu Juraij meriwayatkan kisah Tsabit bin Qais bin Syammas yang menyedekahkan semua kurmanya lalu sorenya dia sudah tak punya kurma sama sekali bahkan untuk dirinya, maka turunlah ayat ini (وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ). (Tafsir at-Thobary, 12/174, Cet. Ar-Risalah)

Kemudian Ibnu Juraij juga bertanya kepada gurunya 'Atha` bin abi Rabah tentang israf, maka jawabannya adalah israf dilarang dalam semua hal. 

Jadi israf dalam sedekah adalah ketika orang bersedekah sunnah tapi melupakan kewajiban, sedekah sampai habis semua harta lalu tinggallah dia dan keluarganya malah meminta, atau kewajibannya terbengkalai, misalnya hutang tidak dibayar karena uangnya habis buat sedekah.

Ini juga didukung firman Allah dalam surah Al-Isra` ayat 29

{وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا} [الإسراء: 29]

Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.



guru ngaji & bahasa arab