Tawakkal Kepada Allah Ta'ala
Di dalam surat Al-Ahzab ayat ke-3, Allah ta’ala berfirman,
{وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا} [الأحزاب: ٣]
“dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.”
Tawakkal adalah salah satu maqom ubudiyah yang besar, yang menjadi tanda Iman seseorang. Tawakkal kepada Allah merupakan aktifitas ibadah kalbu seseorang. Makin besar dan kuat intensitas tawakkal kepada Allah menunjukkan kuatnya iman seseorang. Sebaliknya, rendahnya kualitas tawakkal maka rendah pula iman seseorang.
Tawakkal secara bahasa berasal dari kata (توكل - يتوكل) yang bersumber kata (و ك ل), yang memiliki makna secara bahasa
اعتماد على الغير في أمر ما - نضرة النعيم (٤/ ١٣٧٧)
“ketergantungan pada pihak lain dalam suatu perkara.”
Al-Wakiil (الوكيل) adalah bagian dari asma’ul husna, nama Allah ta’ala, yang berarti Yang Maha Yang Maha Memelihara atau Melindunngi.
Dalam Istilah, tawakkal adalah
صِدْقُ اعْتِمَادِ الْقَلْبِ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي اسْتِجْلَابِ الْمَصَالِحِ، وَدَفْعِ الْمَضَارِّ مِنْ أُمُورِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ كُلِّهَا - جامع العلوم والحكم (٢/ ٤٩٧)
“Tawakkal adalah kejujuran hati dalam bergantung kepada Allah ta’ala dalam mendatangkan manfaat dan menjauhkan mudharat dalam urusan duania maupun akhirat.”
Definisi lain,
التوكل: هو الثقة بما عند الله، واليأس عما في أيدي الناس - «التعريفات» (ص٧٠)
“Tawakkal adalah keyakinan penuh terhadap apa yang ada di sisi Allah, dan berputus asa terhadap apa yang ada pada manusia.”
Tatkala ketawakalan digambarkan sebagai wujud keyakinan kepada pihak yang berkuasa atas segala urusan, maka akidah Islam meniscayakan ketawakalan hanya boleh ditujukan pada Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Tuntutan tersebut datang dalam bentuk perintah mutlak, tanpa syarat dan tanpa kecuali. Tak boleh dipalingkan kepada selain-Nya. Hal itu disimpulkan berdasarkan dalil-dalil qath’i.
{وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ وَكَفَى بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا} [الفرقان: ٥٨]
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”
Dalam ibadah, Allah berfirman,
{ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ} [هود: ١٢٣]
“maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya”
Dalam masalah rizki, Allah berfirman,
{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ} [الطلاق: ٢-٣]
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
Berkaitan dengan takdir, baik ataupun buruk yang menimpa kita. Allah ta’ala berfirman,
{قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ} [التوبة: ٥١]
“Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
Tawakkal kepada Allah ta’ala memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
Tawakkal mendatangkan cinta Allah ta’ala.
{فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ} [آل عمران: ١٥٩]
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Tawakkal menjadi sebab masuk surga.
{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (٥٨) الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (٥٩)} [العنكبوت: ٥٨-٥٩]
“(58.) Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal. (59) (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya.”
Orang yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah menjadi penjaminnya. Dia-lah yang akan mencukupkannya.
{ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ} [الطلاق: ٣]
“barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”
Sehingga ketika seorang yang berusaha dan bertawakkal, maka Allah lah yang menjamin rizkinya.
Rasulullah ﷺ bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا - «مسند أحمد» (٢٠٥)
“Seandainya kalian bertawakal pada Allah dengan tawakal yang sebenarnya, maka sungguh Dia akan melimpahkan rezki kepada kalian, sebagaimana Dia melimpahkan rezki kepada burung yang pergi (mencari makan) di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”
Tawakkal kepada Allah ta’ala akan bertambah penting dan dibutuhkan, ketika tidur, keluar rumah, berhadapan dengan musuh, mendapatkan musibah, menderita kefaqiran.
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ نَزَلَتْ بِهِ فَاقَةٌ فَأَنْزَلَهَا بِالنَّاسِ لَمْ تُسَدَّ فَاقَتُهُ، وَمَنْ نَزَلَتْ بِهِ فَاقَةٌ فَأَنْزَلَهَا بِاللَّهِ، فَيُوشِكُ اللَّهُ لَهُ بِرِزْقٍ عَاجِلٍ أَوْ آجِلٍ - «سنن الترمذي (٤/ ٢٣٢٦)
“Barangsiapa ditimpa kefakiran, lalu ia adukan kepada manusia, maka kebutuhannya tidak akan dipenuhi. Dan barangsiapa yang dikenai kefakiran lalu ia adukan kepada Allâh Azza wa Jalla (dan ia serahkan kepada-Nya), maka Allâh Azza wa Jalla akan menyegerakan untuknya rezeki yang disegerakan, atau rezeki yang ditunda nantinya.”
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ، وَكُفِيتَ، وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ - سنن أبي داود (٥٠٩٥)
"Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemduian dia membaca doa (بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ) Maka disampaikan kepadanya, ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi .’ Seketika itu setan-setan pun menjauh darinya."
Gabung dalam percakapan