Semoga Puasa Kita Diterima

Para salaf terdahulu begitu semangat untuk menyempurnakan amalan mereka. Mereka Berharap amalan mereka diterima Allah ta’la dan khawatir jika tertolak. Merekalah yang disebutkan dalam firman Allah,

{وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ} [المؤمنون: 60]

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut.” (QS. Al Mu’minun: 60)

‘Aisyah radhiyallohu ‘anha mengatakan,

سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ هَذِهِ الآيَةِ: {وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ} قَالَتْ عَائِشَةُ: أَهُمُ الَّذِينَ يَشْرَبُونَ الخَمْرَ وَيَسْرِقُونَ؟ قَالَ: لاَ يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُمُ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ وَيَتَصَدَّقُونَ، وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لاَ تُقْبَلَ مِنْهُمْ {أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ}. سنن الترمذي (3175)

Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang ayat, “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut”, Apakah mereka yang meminum khomr dan mencuri ?” Nabi ﷺ lantas menjawab, “Tidak, wahai putri Ash Shidiq (maksudnya Abu Bakr Ash Shidiq)! Tapi mereka adalah orang yang berpuasa, shalat, bersedekah, namun ia khawatir amalannya tidak diterima. “Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.”

Para salafus shalih khawatir amal mereka tidak diterima selama bulan Ramadhan.

Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

كان بعض السلف يظهر عليه الحزن يوم عيد الفطر فيقال له: إنه يوم فرح وسرور فيقول: صدقتم ولكني عبد أمرني مولاي أن أعمل له عملا فلا أدري أيقبله مني أم لا؟. - لطائف المعارف لابن رجب (ص: 209)

“Sebagian salaf menampakkan kesedihan pada hari idul fitri, kemudian dikatakan pada mereka: ‘Hari ini adalah hari kegembiraan dan kesenangan’! Mereka menjawab: ‘Kalian benar, akan tetapi aku hanyalah seorang hamba yang diperintahkan oleh Rabb agar beramal. Aku tidak tahu apakah Rabb menerima amalku atau tidak”.

Para salaf terdahulu memberikan perhatian lebih kepada diterima-tidaknya amalan mereka, daripada kepada memperbanyak amalan. Artinya, mereka berusaha amalan mereka diterima oleh Allah dengan memperbagus kualitasnya.

Sayyidina Ali radhiyallohu ‘anhu berkata,

كونوا لقبول العمل أشد اهتماما منكم بالعمل ألم تسمعوا الله عز وجل يقول: {إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ} [المائدة: 27]  - لطائف المعارف لابن رجب (ص: 209)

“Jadilah orang-orang yang lebih semangat dan fokus pada diterimanya amalan. Tidakkah kalian mendengar firman Allah Ta’ala (yang artinya): sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertaqwa (QS. Al Maidah: 27)”

Abu Darda’ radhiyallohu ‘anhu juga mengatakan:

لِأَنْ أَسْتَيْقِنَ أَنَّ اللَّهَ قَدْ تَقَبَّلَ مِنِّي صَلَاةً وَاحِدَةً أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ: {إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ} - تفسير ابن كثير (3/ 85)

“Andaikan aku yaqin bahwa Allah menerima satu saja dari shalatku, itu lebih aku cintai daripada seluruh dunia dan seisinya” 

Ibnu Mas’ud radhiyallohu ‘anhu berkata,

لأن أكون أعلم أن الله تقبل مني عملا أحب إلي من أن يكون لي ملء الأرض ذهبا - كنز العمال (84966 - 3/ 698)

“Sungguh jika aku mengetahui bahwa Allah telah benar-benar menerima dariku sebuah amal, lebih aku cintai daripada aku memiliki emas sepenuh bumi.”

Fadhalah bin Ubaid radhiyallohu ‘anhu berkata,

لِأَن أكون اعْلَم أَن الله يقبل مني مِثْقَال حَبَّة من خَرْدَل أحب إِلَيّ من الدُّنْيَا ومافيها فَإِن الله يَقُول {إِنَّمَا يتَقَبَّل الله من الْمُتَّقِينَ} - الدر المنثور في التفسير بالمأثور (3/ 57)

“Sungguh jika aku mengetahui bahwa Allah telah benar-benar menerima dariku seberat satu biji sawi lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya, karena Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.”

guru ngaji & bahasa arab