Menyaingi Ahli Kebaikan


Berlomba-lomba dalam kebaikan adalah karakter yang harus dimiliki seorang muslim. Karakter yang penuh dengan perjuanga, mujahadah, menggapai yang terbaik di sisi Allah ta’ala.

Allah ta’ala berfirman

{فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ} [البقرة: 148]

“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.” QS. Al-Baqoroh: 148

{وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ} [آل عمران: 133]

“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” QS. Ali-Imran: 133

Jika tidak mampu menyaingi amalnya para sholihin, orang-orang yang begitu cintanya pada kebaikan, maka lihatlah orang-orang penuh penyesalan terhadap dosa-dosa yang pernah dilakukan, saingilah istigfar mereka. Dikatakan “Jika kamu tidak mampu menyaingi amalnya orang shalih, maka saingilah istighfarnya orang yang pernah berbuat dosa”

Di dalam Latho’if al-Ma’arif-nya Ibnu Rajab, beliau menyebutkan

فمن عجز عن مسابقة المحبين في ميدان مضمارهم فلا يعجز عن مشاركة المذنبين في استغفارهم واعتذارهم. (لطائف المعارف لابن رجب / ص: 45)

“Barang siapa yang tidak mampu menyaingi orang-orang sholeh yang penuh cinta (dalam kebaikan) di kancah mujahadah mereka, maka janganlah sampai menjadi lemah untuk menyaingi para pendosa dalam istigfar mereka, dalam permohonan ampunan mereka.”



guru ngaji & bahasa arab