Catatan Dari Tahun 2010

Goresan-goresan usang di tahun 2010, kejadian saat tulisan itu tergores hampir hilang dari memori. Catatan layak direnungi kembalu saat hati mulai keras membatu seiring perjalanan waktu dan rumitnya ujian kehidupan yang datang silih berganti. Semoga ada hikmah di goresan ini:

RABU, 10 FEBRUARI 2010

Langkah baru di pertengahan hidup, sungguh ini penuh dengan cobaan dan rintangan. Yaa Allah tabahkanlah hati ini...


SENIN, 15 FEBRUARI 2010

Perjalanan baru

Rintangan-rintangan menghadang di setiap langkah jalan, memaksa diriku untuk berhenti sejak berpikir, mengulang sekilas perjalanan yang telah aku lalui selama ini. Kadang aku berpikir akan berhenti disini, di tempat terakhir ini, tetapi ternyata tidak. Banyak permasalahan berupa ritntangan dan pertimbangan yang begitu rumit dalam waktu yang singkat mengharuskan diriku untuk mengambil sebuah keputusan, bahwa perjalanan harus aku lanjutkan dan tidak boleh berhenti disini, berhenti artinya tiada gerak, tak ada gerak adalah kematian.....


AHAD, 06 JUNI 2010

Kerendahan Hati

Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit; jadilah saja belukar. Tetapi belukar yang terbaik yang tumbuh di tepi danau. Kalau engkau tak sanggup jadi belukar, jadilah rumput. Tapi rumput yang terbaik yang memperkuat tanggul pinggiran jalan. Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya; jadilah saja jalan kecil, yang membawa orang ke mata air.

Tak semua orang menjadi nakhoda; tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan rendahnya diri. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.


SABTU, 03 JULI 2010

Tapak Kenangan

Aku buka setiap file photo di folder gallery perjalananku, sudah menjadi kenangan yang terukir dalam sejarah hidupku. Setiap photo yang aku lihat, ingatanku kembali kepada peristiwa dimana aku berada saat itu, ada rasa kerinduan, ada rasa ingin menikmati suasana itu. Saat aku lihat wajah kawan-kawanku, masih terasa keakraban yang pernah terjalin, masih berbekas canda tawa yang menghiasi waktu-waktu kita saat itu, belum hilang bahwa kita pernah menempuh jalan setapak itu, sore-sore dimana kita sekedar mencari gorengan atau makanan ringan, dulu kita saling berbagi, saling membantu. Aku kurasakan kembali dingin air itu, saat-saat aku akan mandi pagi, bersiap memulai aktifitas. Sawah, pematang, gunung yang hijau kekar berdiri dengan kesejukan alam, kedamaian yang membaur dalam suasana yang tak terlupakan. Suasana alam yang indah dan kebersamaan ukhuwwah menyatu menyejukkan setiap jiwa. Susana senja di atas kapal itu, ingin aku nikmati kembali, menyaksikan indahnya ciptaan Sang Penguasa jagat raya. Matahari yang mulai perlahan-lahan hilang di ufuk, disambut suara azan dari masjid kapal. Suara ombak yang pecah dihantam kapal yang terus melaju menuju negeri di timur nusantaraku, mengantarku ke tempat kenangan. Memandang laut dengan gelombangnya yang seakan bertepi di langit nan jauh menghadirkan ketenangan dan rasa pengagungan kepada Sang Khalik yang menjadikan kapal itu terapung dan berjalan di atas lautan yang begitu luas.

Waktu-waktu itu yang tinggal kenangan telah menggoreskan dalam jiwaku kenangan mendalam, banyak pelajaran penting tentang arti hidup dan kehidupan.


JUMAT, 09 JULI 2010

Tidak Ada Yang sia-sia

Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin saja anda mengalami pengalaman buruk yang tak mengenakkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari satu sisi mata uang saja. Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda.

Anda tidak harus menjadi tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria. Optimisme terletak di dalam hati, bukan terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis.

Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju laut. Meski harus melalui anak sungai, selokan, kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjlanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di samudera, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gungung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rerumputan, sebagian terapung dalam sumur-sumur. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui di selokan rumah anda?


AHAD, 11 JULI 2010

Waktuku

Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu berkata, "Jika kamu berada di waktu sore, maka janganlah menunda sampai pagi, dan jika kamu berada di waktu pagi, maka janganlah menunda sampai waktu sore." Pesan yang sangat berharga untuk terbuat tanpa henti, tanpa kata lelah yang menyebabkan menunda di waktu lain. Pesan untuk menghargai waktu. Pesan untuk memanfaat waktu. Pesan untuk tidak melewatkan waktu begitu saja.

Kerjakanlah sekarang dan terus bebuat tanpa henti! Inilah salah satu makna pesan diatas. Menunda-nunda adalah berbahaya, termasuk dalam kelemahan dan kebodohan. Dibutuhkan azam yang kuat untuk terus tegar dalam berbuat sesuatu, menyampingkan segala bentuk hayalan yang membuai, membuang mimpi-mimpi yang membuat hanyut dalam kemalasan dan duduk tanpa berbuat sesuatu yang bermanfaat. Ketika pekerjaan dilakukan saat ini tanpa ditunda menunggu waktu yang lain, berarti setiap waktu yang dilalui telah terisi dengan amal, telah terlaksana sebuah kewajiban.

Hari-hari yang dilalui adalah untaian kehidupan. Satu hari yang terlewatkan dengan sia-sia, berarti sebagian kehidupan telah terpenggal, terputus dari kesempurnaan untaian hidup yang dijalani. Bagian itu telah tiada, dengan apa harus diisi dan diganti??


AHAD, 23 JANUARI 2011

Memulai

Sebuah pertanyaan yang menjelimet di otakku "Aku harus memulai dengan apa?", sehingga membuat tangan dan kaki enggan untuk bergerak memulai sebuah goresan atau langkah yang pasti. Padahal dalam pikiranku ada sekian ide-ide yang tak mampu menembus dinding pembatas kekakuanku. Begitu sulitkah untuk memulai? Apakah rintangan-rintangan itu terlalu berat sehingga harus terbujur kaku dalam ketakutan untuk memulai?
Itu tidak sulit dan bukan suatu yang mustahil, dalam sejarah telah terukir nama-nama besar karena karya-karya besar mereka dalam bidang-bidang yang mereka geluti. Mereka sampai di atas puncak kejayaan bukanlah tanpa perjalanan yang panjang dan melelahkan, suatu yang pasti mereka telah memulai dan terus berusaha tanpa mengenal lelah atau mundur dari apa yang dia lakukan. Para ilmuan sudah pasti penuh dengan percobaan-percobaan dan kegagalan-kegagalan sehinggan menyimpulkan sebuah rumusan yang tepat dan akurat. Seorang pelari memulai dengan latihan-latihan yang panjang dan terus menerus. Ada sebuah sebuah kesimpulan yang aku dapatkan setelah membaca kisah orang-orang sukses, sesuatu harus dimulai dan istiqomah dalam hal itu tanpa harus mundur satu langkahpun dan terus bergerak maju.

Rintangan, bukan untuk dihindari tetapi harus dihadapi, laut yang tenang tidak akan melahirkan pelaut yang tangguh. Rintangan-rintangan akan mengasah mejadi lebih tajam, menempa untuk mejadi lebih kuat, tanpa rintangan kita akan mengenal batas kemampuan kita. Untuk mencapai puncak gunung di ketinggian tidak seperti berjalan di atas jalan yang lurus, untuk mencapai titik kesuksesan dibutuhkan usaha yang lebih dari yang lainnya. Kalau tidak, maka akan semua seperti orang kebanyakan, tanpa karya tanpa manfaat untuk orang banyak. Karena emas, pedang yang tajam harus ditempa dengan api untuk mendapat hasil yang bagus. Jiwa-jiwa yang besar akan merasakan pahit dan kelelahan dalam mencapai tujuan mulianya. Aku harus memulai, mengumpulkan semua ide, mengatur dalam kerangka-kerangka pikiran, mencoba menggoreskan dalam untaian kata dan kalimat bermakna.
guru ngaji & bahasa arab