Beberapa Adab Nasehat
Dalam sabdanya Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam memberikan cakupan yang luas dalam nasehat, Rasulullah bersabda: "Agama itu adalah Nasehat, Kami bertanya: Untuk Siapa?, Beliau bersabda: Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim" [Muslim no. 55]. Nasehat mecakup semua bagian kehidupan.
Urgensi nasehat menjadi lebih ketika Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam meletakkan nasehat menjadi kewajiban ketika seseorang meminta untuk dinasehati. "Kewajiban seseorang muslim terhadap muslim lainnya ada 6 ….." [HR. Muslim]. Diantara yang enam adalah jika seseorang meminta kepadamu nasehat, maka berikanlah nasehat. Nasehat menjadi kewajiban syar'i, menjadi kewajiban antara sesama muslim. Dalam hal ini, ada kasih sayang antara sesama muslim dan pemberian perhatian dan dukungan kepada saudara kita. Karena kita membutuhkan orang lain, Ibnu Taimiyah berkata, "seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan dua tangan, tangan yang satu akan membersihkan tangan yang satu lagi".
Nasehat adalah memberikan untaian kalimat kepada seseorang dengan niat kebaikan kepada orang tersebut. Oleh karena dibutuhkan beberapa adab ketika seseorang menasehati saudaraya.
Diantara adab-adab yang perlu diperhatikan dalam nasehat:
1. Mencari keridhaan Allah melalui nasehat yang kita berikan.
2. Tidak mencemarkan orang yang dinasehati.
3. Memberikan nasehat dengan cara yang baik dan santun
4. Jangan memaksakan nasehat kita kepada orang lain
5. Memilih waktu yang terbaik ketika hendak memberikan nasehat
6. Memberikan nasehat harus menjadi rahasia
Fudail Ibn Ayyadh, salah seorang ulama shalih mengatakan, "Seorang yang beriman menutupi dan memberikan nasehat dimana sebaliknya seorang yang jahat mengungkap dan membuat malu." Imam Syafi'i berkata, "Barangsiapa menasehati saudaranya secara rahasia, maka ia telah menasehatinya, dan barangsiap menesahati saudaranya di muka umum, maka ia telah membeberkan aibnya."
Gabung dalam percakapan