"Si Pedang Allah" yang Pemberani
Selanjutnya, umat Islam menyerahkan kepemimpinan pasukan pada Khalid. Kecerdasannya mampu membca peluang bisa mengalahkan pasukan yang besar ini sangat tipis. Karena itu, ia balik berpikir mencari jalan keluar dari musibah ini. Menurutnya, keberhasilan dalam keadaan seperti ini adalah menyelamatkan umat Islam dari penindasan dan pembunuhan pasukan yang laksana gelombang tak berkesudahan dan badai tak terhalang.
Untu itu, Khalid menyerang musuh habis-habisan. Merekapun mulai kocar kaicir, kemudian kedua pasukan menarik diri. Ketika malam menjelang, Khalid tidak juga beranjak tidur. Ia mencoba menyusun rencana untuk tujuan yang sangat sulit dicapai. Ketika fajar Subuh mulai menyingsing, Khalid memindahkan pasukan sayap kiri ke sayap kanan, begitu pulan sebaliknya. Lain dari itu, ia menunjuk sekelompok pasukan agar berputar-putar dibelakang pasukan penyerang dan menderukan debu hingga beterbangan tiada henti. Dengan itu, pihak musuh akan mengira bala bantuan telah datang, dan terus datang. Dalam pada itu, Khalid beserta pasukannya menyerang musuh dengan sangat hati-hati dan tenang. Kemudian secara perlahan-lahan dan teratur ia menarik mundur pasukannya. Pihak musuh mengira Khalid sengaja memancing mereka, karena ia telah menyiapkan pasukan besar di tengah sahara. Akhirnya, pasukan Romawi memilih mundur. Mereka kembali ke negeri asal dengan tangan hampa. Allah swt. menyelamatkan pasukan muslim dari pembinasaan tang sang hero yang laksana singa ini. Ia pun pantas mendapatkan gelar seperti disabdakan Rasulullah saw., "sampai akhirnya salah satu dari pedang Allah mengambil panji Islam, kemudian Allah berikan kemenangan pada mereka"
Gabung dalam percakapan