Keterbatasan tidak membuat kita berhenti berbuat

“Nak, makanan yang tersedia di meja terbatas, pakaian yang kita pakai terbatas, dunia yang kita miliki memang terbatas, tetapi semangat yang kita miliki tidak boleh terbatas, perjuangan kita harus menembus batas keterbatasan kita.” Sebuah petikan nasehat berharga untuk terus berjuang.

Tak selamanya kita menggenggam dunia, atau mungkin tidak selamanya; apa yang ada dan dimiliki terbatas. Seorang keluarga miskin yang dalam satu bilik kecil dengan pakaian yang sedang dipakai dan yang masih basah di atas jemuran, makanan dari hasil keringat hari ini saja. Pandangan dari sebagian orang, orang seperti tidak akan mampu berbuat apa-apa, tidak bisa membangun peradaban. Apakah sebuan nilai akan diukur dari jumlah mobil yang parkir di rumah, atau deposit yang tersimpan di bank, atau title yang disematkan di depan dan di belakang nama? Atau mereka yang berhasil di kota-kota besar? Mereka yang berhasil bekerja di perkantoran, duduk manis di atas meja?

Bagaimana kalau kita lihat kehidupan jauh di pelosok sana, di pedalaman yang jauh komunikasi dan transportasi, seorang pendidik dengan keterbatasan sarana yang ada, seorang bapak menghidupi keluarga, mengajarkan semangat untuk hidup dan berjuang, berjuang untuk perubahan diri menjadi insan yang mulia dan menjadi lebih baik.

Sebuah pertanyaan penting, apakah yang telah kita suguhkan untuk orang lain, untuk masyarakat, untuk peradaban manusia ini? Usaha dan pengabdian suatu ukuran penting dimanapun seseorang berada, di kota, di desa, di pedalaman, baik itu orang kaya atau orang miskin. Usaha dan semangat juang itulah nilai tinggi dan sangan berharga. Keterbatan tidak membuat kita berhenti berbuat. Sudakah kita persembahkan usaha dan karya kita? Usaha untuk sebuah kemajuan, perbaikan, perubahan, peradaban, usaha untuk mempertahankan kebaikan dan kebenaran.

Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". QS. At-Taubah:105

“Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” QS. At-Taubah: 120
guru ngaji & bahasa arab