Dihormati Karena Ilmunya

Islam telah melahirkan ulama dalam sejarah peradaban sebagai aktor keagungan Islam. Mereka adalah tokoh-tokoh agung yang melebihi penguasa di zamannya. Sungguh besar dan mulianya mereka!

Sufyan bin Uyainah mengatakan, "Orang yang paling tinggi derajatnya adalah mereka yang berada di antara Allah dan para hamba-Nya, mereka itu adalah para nabi dan para ulama.

Suatu ketika Abdullah bin Al-Mubarok memasuki kota Khurasan, dan untuk menyambutnya, keluarlah lah ribuan pelajar. Melihat itu, seorang ummul walad (budak yang merdeka karena telah melahirkan anak dari hubungan dengan tuannya) bertanya kepada Khalifah Harun Ar-Rasyid tentang siapa lelaki tersebut. Dikatakan kepada ummul walad tersebut, "Orang itu adalah Abdullah bin Al-Mubarok, seorang muhaddits (ahli hadits) daerah Khurasan." ummul tersebut berkata, "Orang itulah yang menjadi raja dan bukanlah Sultan Harun Ar-Rasyid.

Imam Muslim berkata ketika melihat Muhammad bin Ismail datang dari Naisabur, "Aku tidak pernah melihat seorang wali dan tidak pula seorang ulama yang dihormati oleh orang-orang Naisabur sebagaimana mereka lakukan terhadap Muhammad bin Ismail. Mereka meyambut kedatangannya dua atau tiga mil dari Naisabur."

Al-Hafizh berkata, "Dan ketika Al-Bukhari kembali dari perjalanan ilmiyahnya, maka didirikanlah tenda besar di lapangan daerah itu dan hampir semua penduduknya keluar untuk menyambutnya.

Ibrahim Al-Harbi mengatakan, "Atha bin Rabah adalah seorang hamba sahaya yang hita legam milik seorang wanita di Makkah. Suatu ketika, Sulaiman bin Abdil Mulk -sang amirul mukminin- bersama kedua anaknya mendatangi Atho'. Mereka duduk di dekat Atha' yang sedang melakukan shalat. Lama mereka menunggu dan setelah selesai shalat, Atha' baru menoleh kepada mereka dan mereka pun lantas bertanya banyak tentang manasik haji. Setelah itu, Sulaiman berkata kepada kedua anaknya, "wahai kedua anakku, berdirilah." Dan merekapun berdiri. Setelah itu, Sulaiman melanjutkan perkataannya, "Jangan bosan-bosan kalian untuk belajar ilmu. Karena sesungguhnya aku tidak akan lupa kehinaan kita di depan budak hitam legam ini."
guru ngaji & bahasa arab