Matikan komputermu dan jadilah manusia
"Matikan komputermu dan jadilah manusia!"
Itulah inti pesan dari dari CEO Google sebagaimana disebutkan detikinet.com seperti di bawah ini,
Fenomena ini dah di negeri kita, diamana setiap orang sibuk dengan dengan layar komputer/PDA/HP yang ada di depan mereka, seakan mereka meninggalakan orang-orang di sekeliling mereka. Koneksi internet yang sudah semakin murah dan gampang merayu setiap orang untuk menjamahnya dan bergaul dengannya tiap waktu. Dimanapun orang bisa online membuka internet, menyapa teman di jejarign seperti facebook, memberi komentar; di kantor, di warung internet,di halte bis, di dalam bus, di rumah dan tempat lainnya, kadang sebagian mereka online dalam sebagian besar waktu yang mereka miliki. Dalam dunia seluler pun lebih dari itu, kadang kita melihat dua orang teman yang berjalan bersama, salah satunya sibuk berbicara panjang lebar dengan temannya di belahan bumi, dan yang satu lagi sibuk lupa dengan komunikasi dengan HPnya. Zaman telah berubah, kalau dulu mereka asyik berbicara dua bukan sibuk dengan dirinya masing-masing.
Pesan yang menggugah dan mengingatkan kita tentang siapa jati diri kita sebenarnya, kita adalah manusia sosial 'madany' yang berinteraksi dengan orang lain, walaupun internet adalah satu medianya. Dalam kehidupan nyata, orang yang berada di sekeliling kita, ibu, bapak, adik, kakak, tetangga, adalah yang didahulukan dalam dalam berinteraksi. Dengan bersentuhan langsung dan berada di dekat mereka itu adalah kasih sayang dan jelas lebih indah. Dimana kita bisa berbicara dari hati ke hati, menyentuh ibu, anak-anak dengan sentuhan kasih syang.
Allah telah menyatkan cinta-Nya kepada seseorang yang menjenguk saudaranya tanpa ada tujuan apapun, sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits, “Ada seorang yang berkunjung ke saudaranya di sebuah desa, kemudian Allah mengutus seorang malaikat dalam perjalanannya, ketika bertemua dengannya, malaikaata bertanya, ‘kemankah kamu hendak pergi?’, lelaki itu menjawab, ‘aku akan berkunjung ke saudaraku di desa ini’, malaikat bertanya, ‘adakah keperluan kamu terhadap saudaramu itu?”, lelaki itu menjawab, ‘tidak, aku hanya mencintainya karena Allah ta’ala’, malaikat berkata, ‘sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, sesungguhnya Allah mencintaimu sebagiamana kamu mencintainya karena-Nya’” Hadits Imam Muslim. Sungguh besar imbalan kecintaan seseorang yang ingin duduk bersama dengan saudara yang dicintainya.
Marilah kita tinggalkan sejenak komputer dan HP kita, kita kembali orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita.
Itulah inti pesan dari dari CEO Google sebagaimana disebutkan detikinet.com seperti di bawah ini,
"Makin banyak orang memakai komputer dan mengakses internet tentunya akan kian menguntungkan Google selaku raksasa bisnis internet. Namun demikian, CEO Google Eric Schmidt justru menyarankan pada para lulusan universitas untuk menjauhi komputer dan mematikan ponsel mereka. Memang banyak kaum muda terpaku pada dunia virtual di internet dan seakan tak peduli untuk berelasi dengan orang lain. Itu sebabnya Schmidt menyarankan agar mereka sejenak berhenti melakukannya dan kembali pada 'habitatnya' sebagai makhluk sosial. Dikutip detikINET dari PCAuthority, Rabu (20/5/2009), Schmidt mengungkapkan hal itu dalam sebuah pidato kelulusan 6000 wisudawan di University of Pennsylvania, Amerika Serikat. Orang yang turut membesarkan Google ini menasehati para lulusan ini agar tidak melupakan kehidupan di luar layar komputer. Sebab manusia perlu terus berhubungan dengan dunia sekitarnya. "Tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan memegangi tangan cucumu saat dia berjalan untuk kali pertama," demikian Shmidt memberi contoh. "Matikan komputermu. Matikan juga ponselmu dan perhatikan manusia di sekelilingmu," pungkasnya."
Fenomena ini dah di negeri kita, diamana setiap orang sibuk dengan dengan layar komputer/PDA/HP yang ada di depan mereka, seakan mereka meninggalakan orang-orang di sekeliling mereka. Koneksi internet yang sudah semakin murah dan gampang merayu setiap orang untuk menjamahnya dan bergaul dengannya tiap waktu. Dimanapun orang bisa online membuka internet, menyapa teman di jejarign seperti facebook, memberi komentar; di kantor, di warung internet,di halte bis, di dalam bus, di rumah dan tempat lainnya, kadang sebagian mereka online dalam sebagian besar waktu yang mereka miliki. Dalam dunia seluler pun lebih dari itu, kadang kita melihat dua orang teman yang berjalan bersama, salah satunya sibuk berbicara panjang lebar dengan temannya di belahan bumi, dan yang satu lagi sibuk lupa dengan komunikasi dengan HPnya. Zaman telah berubah, kalau dulu mereka asyik berbicara dua bukan sibuk dengan dirinya masing-masing.
Pesan yang menggugah dan mengingatkan kita tentang siapa jati diri kita sebenarnya, kita adalah manusia sosial 'madany' yang berinteraksi dengan orang lain, walaupun internet adalah satu medianya. Dalam kehidupan nyata, orang yang berada di sekeliling kita, ibu, bapak, adik, kakak, tetangga, adalah yang didahulukan dalam dalam berinteraksi. Dengan bersentuhan langsung dan berada di dekat mereka itu adalah kasih sayang dan jelas lebih indah. Dimana kita bisa berbicara dari hati ke hati, menyentuh ibu, anak-anak dengan sentuhan kasih syang.
Allah telah menyatkan cinta-Nya kepada seseorang yang menjenguk saudaranya tanpa ada tujuan apapun, sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits, “Ada seorang yang berkunjung ke saudaranya di sebuah desa, kemudian Allah mengutus seorang malaikat dalam perjalanannya, ketika bertemua dengannya, malaikaata bertanya, ‘kemankah kamu hendak pergi?’, lelaki itu menjawab, ‘aku akan berkunjung ke saudaraku di desa ini’, malaikat bertanya, ‘adakah keperluan kamu terhadap saudaramu itu?”, lelaki itu menjawab, ‘tidak, aku hanya mencintainya karena Allah ta’ala’, malaikat berkata, ‘sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, sesungguhnya Allah mencintaimu sebagiamana kamu mencintainya karena-Nya’” Hadits Imam Muslim. Sungguh besar imbalan kecintaan seseorang yang ingin duduk bersama dengan saudara yang dicintainya.
Marilah kita tinggalkan sejenak komputer dan HP kita, kita kembali orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita.
Gabung dalam percakapan