Luqman dan kata-kata hikmahnya

Tentang Luqman

Luqman biasa disebut juga Luqman Al-Hakim, beliau terkenal dengan hikmah dan kata-kata bijaknya kepada anaknya, yang diabadikan dalam Al-Quran berupa kata-kata bijaknya (surat Luqman ayat 12-19) yang Allah abadikan dalam kitab-Nya dan dalam bentuk sebuah nama surat Al-Quran yaitu surat ke-31 dari 114 surat yang ada yang ada.

Luqman berasal dari Naubah Sudan Mesir, ada yang mengatakan bahwa ia adalah seorang tukang kayu, ada juga yang mengatakan seorang penjahit, ada juga pengembala, dalam beberapa keterangan ia adalah seorang budak habsyah yang kedua bibirnya keras, ia hidup di zaman Nabi Daud as, dikatakan pula ia menjadi hakim di Bani Israil.

Luqman seorang yang diberi hikmah yang tinggi, Allah berfirman “وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ” artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman” Luqman:12. Seseorang yang telah diberikan hikmah, maka ia telah diberikan kebaikan yang sangat banyak “يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ” artinya “Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” Al-Baqoroh:269 . Yang Masyhur ia adalah seorang wali ahli bijak bukan seorang Nabi, Rasulullah bersada, “Luqman seorang hamba yang banyak berpikir, berbaik sangka, lebih banyak diam, ia mencintai Allah, Allah pun mencintainya, kemudian Allah memberikan hikmah”

Diantara kata-kata bijak (hikmah) Luqman:

Yang disebutkan Al-Quran dalam surat Luqman:12-19,

  • Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
  • Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
  • "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar".
  • Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
  • Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
  • (Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
  • Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
  • Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
  • Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.


Beberapa yang disebutkan dalam nash hadits:

  • Wahai anakku, berharaplah kepada Allah, jangan merasa aman dari bahaya, takutlah kepada Allah, jangan putus asa dari rahmat-Nya.
  • Wahai anakku, perbanyaklah perkataan ‘astagfirullah’, karena Allah memiliki waktu diaman Ia tidak menolak permintaan orang yang berdoa.
  • Wahai anakku, sesungguhnya amal tidak mampu ditunaikan kecuali dengan keyakinan, siapa lemah keyakinannya, maka lemah pula amalnya.
  • Wahai anakku, jika syaithon mendatangimu melewati keraguan, maka kalahkan dengan keyakinan, jika ia datang dengan putus asa, maka kalahkan dengan mengingat kubur dan hari kiamat, jika ia datang dengan keinginan dan ketakutan, maka kabarkan kepada dia bahwa dunia pasti ditinggalkan.
  • Wahai anakku, jadikanlah takwa kepada Allah sebagai perniagaan, kamu pasti mendapatkan keuntungan tanpa modal perniagaan.
  • Wahai anakku, jangan menjadi manis hingga kamu ditelan, atau pahit hingga kamu dibuang.
  • Wahai Anakku, jangan akhirkan taubat, karena kematian datangnya tiba-tiba.
  • Wahai anakku, jangan tampakkan kepada manusia bahwa kamu takut kepada Allah, supaya mereka menghormatimu karena hal itu, sedangku hatimu penuh dengan dosa.
  • Wahai anakku, kamu tidakkan pernah menyesal karena diam, jika bicara itu adalah perak, maka diam adalah emas.
  • Wahai anakku, hendaklah kamu mempunyai keinginan yang tinggi untuk mendpatkan surga, dan azam yang kuat untuk mati syahid di jalan Allah.
  • Wahai anakku, tancapkan benderamu sebagai bendera kebenaran, keberadaanmu (jihad) di jalan Allah lebih baik dari kebaikan dunia.
  • Wahai anakku, hikmah adalah kamu memberikan orang-orang miskin tempat duduknya para raja-raja.
  • Wahai anakku, bergaullah dengan ulama dengan lututmu, sesungguhnya Allah menghidupkan hati-hati yang mati dengan cahaya hikmahnya, sebagaimana Allah menghidupkan bumi yang gersang dengan air hujan.
  • Wahai anakku, hindarilah berhutang, karena hutang adalah hinaan di siang hari, dan menjadi kegelisahan di malam hari.
  • Wahai anakku, hendaklah yang memakan makananmu adalah hanya orang bertakwa, mintalah pendapat ahli hikmah dalam setiap perkaramu.

    guru ngaji & bahasa arab